LAPORAN HASIL PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

 Static Routing (Cisco Packet Tracer) Bag.1









Disusun
Oleh

Nama : Annisa Nurika
NIM : 09021181419127



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016






I. JUDUL LAPORAN
ROUTING (CISCO PACKET TRACER) BAG.1 STATIC ROUTING

II. ALAT DAN BAHAN
1. Perangkat computer atau laptop,
2. Software cisco packet tracer.

III. DASAR TEORI
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.J ika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual,administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil.

Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ketujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".

Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rutesecara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antarjaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel  ini selama jalur/rute aktif.

MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan :

Ip route <destination><mask><next_hop_address>

Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagike network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.



IV Hasil dan Analisis






Disini kita menggunakan software CISCO PAKET TRACER untuk membuat simulasi jaringan. Dari gambar diatas, kita mempunya 5 buah jaringan dimana semua jaringan tersebut saling terhubung dengan adanya router disetiap jaringan. Untuk menghubungkan setiap computer ke swich dan untuk menghubungkan switch dengan router kita menggunakan kabel straight over, lalu untuk menghubungkan setiap router dengan router lainnya kita gunakan kabel serial DCH dan untuk menghubungkan router 4 dengan router 2 kita gunakan kabel cross over. Untuk membuat simulasi seperti ini akan dijelaskan pada dibawah ini…



MENGKONFIGURASI ROUTER

ROUTER 1
· Comand konfigurasi Router , Kita mensetting  konfigurasi router 1 menggunakan beberapa interface yaitu FastEthernet 0/0 dan Serial 0/0/0 dan alamat IP  dari masing2 interface.



· Show IP Interface brief,  Digunakan untuk melihat hasil konfigurasi router yang sudah dibuat.




· Menciptakan Static Routing, diciptakan agar dapat saling  berhubungan antar jaringan. Disini kita membuat table routing untuk melayani permintaan dan meneruskan pengiriman data. Kita menciptakan 5 route static



· Show IP Route , Menampilkan hasil dari static route yang telah dibuat dan directly route. Pada gambar diatas kita membuat 5 route static. Dan semua jaringan telah terhubung dengan router 1.



ROUTER 2
· Comand Konfigurasi Router 2, Kita mensetting  konfigurasi router 2 menggunakan beberapa interface yaitu FastEthernet 0/0, Serial 0/0/0, FastEthernet 0/1 dan Serial 0/0/1 dan alamat IP  dari masing2 interface.




· Show IP Interface brief, Digunakan untuk melihat hasil konfigurasi router yang sudah dibuat.



· Menciptakan Static Route, diciptakan agar dapat saling  berhubungan antar jaringan. Disini kita membuat table routing untuk melayani permintaan dan meneruskan pengiriman data. Kita menciptakan 3 Static Route.


· Show IP route, Menampilkan hasil dari static route yang telah dibuat serta directly route . Pada gambar diatas kita membuat 3 route static. Dan semua jaringan telah terhubung dengan router 2.



ROUTER 3
· Commad Konfigurasi Router , Kita mensetting  konfigurasi router 3 menggunakan beberapa interface yaitu FastEthernet 0/0 dan Serial 0/0/0 dan alamat IP  dari masing2 interface.

· Show IP Interface brief, Digunakan untuk melihat hasil konfigurasi router yang sudah dibuat.

· Menciptakan Static Route, diciptakan agar dapat saling  berhubungan antar jaringan. Disini kita membuat table routing untuk melayani permintaan dan meneruskan pengiriman data. Kita menciptakan 5 Static Route.

· Show IP route, Menampilkan hasil dari static route yang telah dibuat serta directly route . Pada gambar diatas kita membuat 5 route static dan semua jaringan telah terhubung dengan router 3


ROUTER 4
· Commad Konfigurasi Router 4, Kita mensetting  konfigurasi router 4 menggunakan beberapa interface yaitu FastEthernet 0/0 dan FastEhternet 0/0/1 dan alamat IP  dari masing2 interface.

· Show IP interface brief, Digunakan untuk melihat hasil konfigurasi router yang sudah dibuat.

· Menciptakan Router Static, diciptakan agar dapat saling  berhubungan antar jaringan. Disini kita membuat table routing untuk melayani permintaan dan meneruskan pengiriman data. Kita menciptakan 5 Static Route.

· Show IP route, Menampilkan hasil dari static route yang telah dibuat serta directly route . Pada gambar diatas kita membuat 5 route static dan semua jaringan telah terhubung dengan router 4


Setelah selesai mengkonfigurasi router agar  setiap router bisa saling terhubung dengan router dijaringan yang berbeda, kita tes hasil konfigurasi dengan melakukan ping  pada setiap router dengan ip addressnya.


HASIL DAN PING DARI SETIAP DEVICE ROUTER
Hasil dari Ping  Source Device Router_I



Hasil dari Ping  Source Device Router_II




 Hasil dari Ping  Source Device Router_III




  
Hasil dari Ping  Source Device Router_IV





  
Hasil dari ping menunjukkan hasil  “Sending 5, Success rate is 100 percent” yang menandakan bahwa hasil ping pengiriman 5 paket berhasil pada setiap router. Disini router dapat digunakan untuk mengirimkan paket-paket yang akan di kirim melaui berbagai Komputer dan berbeda jaringan.


LAKUKAN PING KE KOMPUTER TUJUAN



Source Device Komputer_3 LAN 2 => Dest. Device Komputer_3 LAN 3 IP address : 192.168.30.254


Source Device Komputer_2 LAN 3 => Dest. Device Komputer_1 LAN 2 IP address : 192.168.20.2


Source Device Komputer_3 LAN 2 => Dest. Device Komputer_2 LAN 3 IP address : 192.168.30.3

Source Device Komputer_1 LAN 1 => Dest. Device Komputer_3 LAN 4 IP address : 192.168.40.254


Source Device Komputer_3 LAN 4 => Dest. Device Komputer_1 LAN 3 IP address : 192.168.30.2


Source Device Komputer_1 LAN 2 => Dest. Device Komputer_3 LAN 4 IP address : 192.168.40.254


Dari Setiap gambar diatas dengan melakukan ping dari computer yang berbeda jaringan menunjukkan hasil Replay form ……………………. Yang mengindikasikan bahwa setiap host/ computer  pada masing-msasing jaringan dapat saling terhubung dengan dengan host pada jaringan lain yang berbeda.


KESIMPULAN
Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Seorang administrator jaringan dengan pengetahuan tentang topologi jaringan ( Topologi telah diketahui sebelumnya ) , Secara manual membangun dan memperbarui tabel routing ,dan mengkonfigurasikan semua rute di tabel routing . Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut:
· jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
· pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
· biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil

Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:
· Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
· Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
· Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
· Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk  semua jaringan
· Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
· Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
· Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

Keuntungan menggunakan Routing static
1. Meringankan kinerja processor router
2. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
3. Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
4. Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
Kerugian Menggunakan routing static
1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
3. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.

Pada percobaan :
pertama, Untuk melakukan konfigurasi routing untuk setiap router berbeda-beda, kita melihat topologi jaringan komputer yang dibentuk, untuk setiap jaringan terlihat bahwa menggunakan topologi star. 
Kedua, Untuk melihat apakah jaringan terhubung atau tidak, maka digunakan perintah ping pada setiap router.
Ketiga, Jika jaringan terbentuk dengan benar, maka pada saat dilakukan ping akan bernilai success.

DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum 3.pdf
http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-kelemahan-dan-kelebihan.html     diakses pada tanggal 09 Oktober 2016, pada jam 20.04